Jumat, 16 Maret 2012

karangan bebas

    ini adalah sebuah kisah     yang mungkin tidak menarik untuk dibaca, tapi saya akan menyajikannya dan berharap dapat memotivasi para pembaca sekalian agar bisa lebih baik lagi.

    awalnya saya akan memperkenalkan nama saya adalah Raditya, yang biasa dipanggil Adit atau boleh juga Radit.
saya terlahir dari keluarga yang sederhana dan saya menjadi anak tunggal dari kedua orang tua saya.
    saya dibesarkan dari orang tua yang sangat mendidik saya untuk beragama dan terpelajar. mungkin karena saya agak nakal, saya di masukan ke sekolah Taman Kanak-kanak pada saat usia saya masih relatif kecil yaitu BALITA (BAwah LIma Tahun).ahaaha
disana saya termasuk murid yang pendiam mungkin karena saya masih kecil di antara teman-teman saya yang lainnya.
karena saya dulu tinggal di desa yang mungkin jauh dari perkotaan tetapi tidak terlalu ketinggalan jaman.
tapi yang pasti tidak banyak polusi seperti yang kita rasakan pada saat ini.
    pada awal saya masuk sekolah tersebut saya tidak di tunggu oleh orang tua saya, tidak seperti anak TK pada umumnya yang selalu di tunggu sama orang tuanya. bukan karena saya tidak di perhatikan melainkan orang tua saya mengajarkan kepada saya bahwa saya harus hidup mandiri dan tidak takut dengan orang lain. saya berfikir seperti itu karena jika orang tua saya tidak perhatian kepada saya, tidak mungkin mereka membuat bekal untuk saya makan dan tidak mungkin mereka mau mengantar jemput saya setiap hari. ada suatu kejadian ketika saya tidak di jemput oleh kedua orangtua saya, saya mencoba untuk memberanikan diri pulang kerumah dengan berjalan kaki dengan jarak dari sekolah ke rumah saya sekitar 2 km. saya ingat pesan kedua orang tua saya "nak jika kamu bertemu dengan seseorang yang kamu tidak kenal jangan mau kamu di ajaknya atau jika dia memberimu sesuatu jangan kamu terima". pesan itu selalu saya ingat selalu di manapun saya berada. pada saat saya berjalan saya bertemu dengan tetangga saya, mungkin karena kasihan dengan saya lalu dia menawarkan diri untuk mengantar saya pulang, tetapi saya tolak karena saya tidak akan mau di antar pulang selain dengan orang tua saya sendiri. jika tetap memaksa saya akan menangis di sana. mungkin pada saat itu saya sangat lugu sekali.
    ketika usia saya menginjak 5 tahun saya sudah masuk Sekolah Dasar (SD). pada saat itu orang tua saya menawarkan kepada saya untuk TK selama 2 Tahun karena usia saya masih relatif muda untuk seorang anak SD. tetapi ketika saya di test masuk SD ternyata saya lulus. akhirnya orang tua saya memasukan saya di Sekolah Dasar itu. sebenarnya saya tidak begitu pintar dan tidak begitu bodoh. ketika SD saya mulai berani untuk di antar selain dengan orang tua saya tetapi saya tidak pernah mau di jemput selain orang tua saya sendiri. ketika kelas 1 SD saya mendapat 3 besar itu merupakan pengalaman yang sangat membahagiakan bagi saya walaupun bukan juara 1 tetapi saya mendapat hadiah dari guru saya. pada saat itu saya sangat suka makan yang namanya buah Semangka, jadi saya minta hadiah dari kedua orang tua saya buah semangka.ahaha
mungkin bagi anda itu hal yang bodoh, biasanya anak seusia saya minta hadiah mainan tetapi saya malah minta Semangka.ahaha
ketika itu pendidikan di indonesia masih menganut caturwulan (tiap 4 bulan terima rapot) jadi selama saya kelas satu sampai kelas dua saya mendapat 6 kali hadiah dari guru dan 6 buah semangka setiap 4 bulannya.ahaha
ketika saya kelas tiga SD prestasi saya mulai merosot yang awalnya saya mendapatkan 3 besar tetapi sekarang 10 besar. pada saat itu saya malu untuk memperlihatkan rapot saya kepada kedua orang tua saya. tetapi ketika orang tua saya melihat rapot saya, mereka tidak marah kepada saya dan malah memberi saya hadiah semangka lagi dan ber pesan  kepada saya untuk tetap semangat belajar, tetap rajin shalat dan tetap mendoakan mereka. saya sangat sayang dengan kedua orang tua saya karena mereka tidak memarahi saya. ketika itu saya memang sangat rajin shalat,mengaji bahkan bangun malam untuk shalat tahajud saya sanggup, dan bahkan saya shalat sebelum orang tua saya mengajak saya shalat, mungkin inilah yang membuat orang tua saya bangga terhadap saya.
    ketika saya kelas 3 saya mulai mengalami sakit kepala dan mulai mimisan(keluar darah dari hidung) mungkin itu terjadi  karena saya suka berpanasan. mungkin kalian mengira saya suka jajan sembarangan, jika itu pendapat anda, anda salah besar. ketika kelas 1 SD saya hanya di berikan uang jajan Rp 250,00 saja per hari.dan ketika kelas 3 saya mendapat uang jajan Rp 300,00 saja perhari. mungkin saya seorang anak yang tidak begitu suka jajan. pernah ketika saya di ajak oleh ibu saya menemani dia belanja di pasar, pada waktu itu pasar hanya buka setiap hari minggu saja. say menemani dia keliling pasar untuk belanja keperluan selama seminggu, mungkin dia melihat saya kecapekan lalu dia bilang dengan saya " nak mau beli mainan apa?" lalu saya menjawab "uang ibu tinggal berapa? masih ada uang ibu jika saya minta 1 buah mobil-mobilan?"(dengan lugunya saya bertanya seperti itu).
saya melihat ibu saya terharu mendengar perkataan saya tersebut dan langsung mencium saya dan mengajak saya pergi ketempat orang menjual mainan untuk anak-anak. ibu saya membelikan saya sebuah mobilan besar yang memiliki bak di belakangnya(seperti tronton). saya sangat senang ketika saya di belikan mainan itu. setelah di belikan itu ibu saya berpesan kepada saya agar saya rajin berpuasanya ya nak, memang pada kelas satu SD saya sudah sanggup untuk berpuasa ramadhan full 30 hari dan mendapat hadiah dari orang tua saya 1 hari di kalikan Rp 1000,00 dan ketika saya kelas 3 SD saya sudah sanggup berpuasa sunah yaitu puasa senin kamis.
    ketika kelas 3 SD caturwulan ke-2 saya pindah ke Kota, pada saat itu saya harus mengulang tiap pagi dari ke desa untuk sekolah SD karena saya belum mau pindah. pada saat itu puasa ramadhan dan orang ayah saya berjanji akan memberikan saya hadiah jika puasa saya full pada saat itu. ketika sehari sebelum lebaran ayah saya memberikan saya sebuah mobil remote control yang bagus. perasaan saya sangat senang pada saat itu.
    pada saat caturwulan terakhir di kelas 3, saya pindah SD ke kota, disana saya mendapat pergaulan yang baru walaupun sebenarnya saya orngnya pendiam dan sulit bergaul. satu kebiasaan saya dari TK sampai SD yaitu saya selalu memakai Peci. peci kesukaan saya yaitu berwarna kuning keemasan yang merupakan hadiah ulang tahun saya dari ayah. tetapi ketika sekolah di kota saya di ejek oleh teman saya dengan kata-kata yang mungkin akan memanaskan telinga kalian ketika kalian berusia seperti saya.
    ketika itu hampir setiap hari saya mimisan dan orang tua saya takut karena jika hidung saya tersentuh sedikit saja mengeluarkan darah.tetapi ketika di check ke puskesmas saya tidak sakit apa-apa pesan dokternya saya harus banyak istirahat dan jangan suka main panas-panas.
    sekolah di kota persanginannya cukup ketat   dan untungnya saya masih bisa mendapatkan 10 besar. sampai ketika saya kelas 5 SD saya tidak mendapatkan 10 besar yang membuat saya malu kepada orang tua saya dan kepada diri saya sendiri. dan ketika kelas 6 SD saya bisa masuk 10 besar lagi dan lulus ujian nasional dengan nilai yang lumayan.
    ketika lulus dari SD saya masuk sekolah pilihan orang tua saya karena saya sudah malas shalat lagi, akhirnya saya masuk sekolah yang berbasis agama. di sini saya di ajarkan sesuatu yang tidak saya temui di SD. banyak hal yang di ajarkan guru-guru di sini. disini juga saya tidak begitu pintar dan tidak pula begitu bodoh. saya masih bisa mendapatkan 10 besar dan ketika kelas 8 saya masih bisa masuk 5 besar sampai kelas 9.
    ketika kelas 7 Sekolah menengah pertama(SMP) saya sangat benci sama pelajaran ipa khususnya fisika, karena saya sangat tidak mengerti tentang pelajaran itu, tapi berkat guru saya yang memberikan saya motivasi akhirnya saya menjadi suka dengan pelajaran yang dulunya saya anggap tidak enak dan membosankan. sampai ketika kelas 9 SMP saya di tunjuk untuk mewakili sekolah saya dalam lomba cerdas cermat. pada saat itu saya sangat grogi dan takut tidak dapat menang karena lawan saya pada saat itu dari sekolah yang elite dan di anggap favorit di kota saya. tetapi guru saya menyemangati saya untuk tetap berjuang walaupun cuma masuk di semifinal, mungkin karena kami juga tidak ada persiapan untuk mengikuti lomba tersebut. walaupun demikian guru saya tetap bangga dan selalu memotivasi agar kami tidak kecil hati.
    pada saat kelas 9 smp saya mulai mengenal yang namanya pacaran atau cinta monyet lah namanya, tak tanggung-tanggung seorang wanita juara umum yang saya pacari, mungkin pada saat itu saya ingin belajar bersama dia atau apa lah, tapi yang jelas dia sedikit membantu saya dan memotivasi saya untuk rajin belajar dan satuhal yang saya ingat bahwa dia bilang kita bukan pacaran melainkan ta'ruf(istilah pacaran dalam agama islam) saya yang pada saat itu tidak mengerti apa-apa mengiyakan saja ucapan dia.ahaha
sampai ketika ujian nasional tiba, kami tetap pacaran/ta'ruf dan kami lulus dengan nilai yang tidak beda jauh walaupun dia lebih tinggi. dan kami putus ketika kami masuk sekolah menengah atas (SMA) yang berbeda.
    ketika SMA saya masih sering mimisan tetapi saya tidak memberitahukan kepada siapa pun dan hanya saya yang tahu. saya tidak mau membuat orang khawatir dengan keadaan saya.
ketika di sekolah, saya sama seperti siswa yang biasa, bermain dan bergaul dengan teman-teman baru. tetapi saya merasa di sekolah saya sekarang saya tidak mendapatkan pelajaran agama seperti di SMP yang begitu spesifik tetapi hanya pelajaran agama yang dasar-dasarnya saja, dan juga saya tidak mendapatkan sahabat seperti di SMP yang setia kawannya sangat dan sangat. tetapi saya harus bisa beradaptasi di lingkungan baru ini. ketika kelas 10 sma saya sempat 2 kali berpacaran dengan siswi SMA lain.memang pada saat itu saya tidak mau punya pacar satu sekolahan karena saya beranggapan bahwa kecil sekali pergaulan saya jika saya pacaran satu sekolahan dengan saya.
    dengan pacar saya yang pertama di SMA ini dan merupakan pacar ke-2 dalam hidup saya, ini merupakan pacar saya yang perbedaannya 180 derajat dengan pacar saya pertama yang dulu. dia tidak mengerti yang namanya Ta'ruf dan tidak mau pacaran seperti Ta'ruf.ahaha
tapi mungkin karena saya dulu ta'ruf jadi saya kebawa ketika saya dengan pacar saya yang kedua ini.dan pada akhirnya hubungan kami tidak berjalan lama.
    dengan pacar saya yang ke-3 dalam hidup saya, ini berawal dari teman saya yang memperkenalkan saya pada seorang wanita dari SMA lain, dan berlanjut menjadi pacaran. pada saat itu saya sudah tidak mau ta'ruf lagi karena saya juga mau merasa bagaimana pacaran sebenarnya.tetapi malah dia yang mau ta'ruf. jadi hubungan kami jiga tidak bertahan lama.
    ketika saat saya jomblo( tidak punya pacar) saya mendapatkan SMS dari nomor yang saya tidak ketahui dan berujung pada perkenalan. dia merupakan Siswi dari sebuah SMA di kota saya, dan berlanjut semakin akrab, karena akrabnya saya menaruh hati kepadanya, tetapi saya tidak berani untuk mengungkapkannya, jadi perasaan itu hanya sebatas keinginan yang tidak tercapai dan entah bagaimana ceritanya, saya juga dekat dengan temannya yang prilakunya jauh berbeda. tapi akhirnya saya tidak kontak lagi dengan dia, malah saya pacaran dengan temannya. mungkin karena tidak begitu saling mengenalnya, hubungan kami juga tidak tahan lama.
    mungkin benar kata orang bahwa pada masa SMA seseorang mau coba-coba dan merasa bahwa dirinya lah yang paling sempurna. semua hal yang dulu waktu sebelum SMA tidak saya berani lakukan tetapi waktu SMA saya berani mencoba( dalam artian kenakalan ANAK SMA) tetapi hanya sebatas mencoba dan tahu bahwa itu tidak pantas saya lakukan.
    ketika saya kelas 11 SMA saya berkenalan dengan seorang wanita yang dulunya kelas 10 SMA sombong dan tidak begitu terkenal. berawal dari sering tidak sepaham dan tidak akur tetapi tetap saling temanan, akhirnya kami tukaran nomor handphone dan sering tukar pikiran melalui SMS, sampai akhirnya kami pacaran(pada saat itu saya kemakan omongan sendiri bahwa tidak mau pacaran dengan siswi satu sekolahan).ahaha
mungkin karena sama-sama masih kebawa pengaruh mantan masing-masing, akhirnya hubungan kami selesai dan saya kembali berpacaran dengan mantan saya dan dia kembali berpacaran dengan mantannya.
    ketika itu saya semakin sering pusing dan masih sering mimisan, tetapi tetap saya rahasiakan pada semua orang. saya takut saya terkena kanker leukemia, padahal saya sangat suka membaca tentang kanker dan sangat ingin bisa mengobati orang-orang yang terkena kanker. ketika itu saya merasa bahwa saya tidak akan lama lagi.
    akhirnya saya naik ke kelas 12 dan saya sangat senang, tapi ketika itu saya putus dengan pacar saya karena sudah tidak sepaham lagi. dan menjomblo. tetapi saya tetap bahagia dengan keadaan itu dan berusaha untuk tetap kuat dan tidak terlihat bahwa saya sedang sakit. pada saat itu saya check ke dokter dan ternyata saya positif leukemia stadium lanjut, dan di perkirakan dapat hidup setahun lagi, saya merasa tidak ada guna hidup lagi serasa dunia runtuh. tetapi saya tidak mau membuat orang tua saya khawatir dengan keadaan saya. saya tetap memjalani hidup seperti biasa dan hidup seperti anak laki-laki pada umum nya.
    setelah beberapa minggu mantan saya yang satu sekolah dengan saya putus juga dengan mantannya, akhirnya saya kami sama-sama jomblo.ahahaha
saya melihat prilaku dia kepada saya, membuat saya yakin bahwa dia masih menyimpan perasaan kepada saya. tetapi saya tidak mau salah tingkah dan mau membuktikan apakah benar dia mau dengan saya, jadi saya tantang dia untuk kompetisi dengan seorang wanita yang dulu dia cemburui.ahaha
dengan muka yang merah dia malu-malu sambil menolak tantangan saya, mungkin dia tahu bahwa saya tidak mungkin dengan wanita yang dia cemburui itu, akhirnya saya memberanikan diri untuk menembak dia dan untungnya dia menerima saya kembali untuk menjadi pacarnya.
    setelah berapa bulan pacaran dia belum mengetahui bahwa saya di vonis dokter tidak akan lama lagi. sebenarnya saya yang tidak ingin dia mengetahui tentang semua itu. hubungan kami semakin hari semakin baik dan bahkan sangat baik.
    ketika seminggu sebelum ujian nasional, saya merasa saya tidak kuat lagi untuk ke sekolah, tetapi saya beralasan kepada semua orang bahwa saya sedang tidak enak badan, saya mengurung diri di kamar dan tidak banyak keluar rumah, sampai ketika 3 hari sebelum ujian nasional, saya tidak kuat lagi menahan semuanya, dan saya tidak mau satu orang pun tau tentang apa yang saya alami, saya mengunci pintu dan tidak berintraksi dengan semua orang, saya tau pasti akan membuat orang tua saya khawatir, tetapi ini memang langkah yang harus saya ambil, dan ketika sehari sebelum ujian nasional, saya merasa ini saatnya saya harus pergi, pergi untuk meninggalkan semuanya, semua yang telah saya nikmati, semua orang yang telah memberikan saya sesuatu yang berharga, saya berusaha untuk memegang handphone dan mengucapkan permintaan maaf saya kepada semua orang yang ada di kontak handphone saya dan saya berusaha sekuat tenaga untuk nengambil wudhu dan shalat subuh, dan saya shalat sambil berbaring karena tidak kuat untuk shalat duduk atau berdiri, pada saat setelah salam, mata saya terasa berat sekali untuk terbuka, dan saya berusaha untuk membukanya tetapi tidak kuasa untuk membukanya. dan saya sudah pasrah dan berserah diri kepada sang pencipta. saya yakin dengan dengan kepergian saya akan membuat orang tua saya sedih, tapi inilah takdir yang di berikan kepada saya. saya merasa belum dapat membahagiakan kedua orang tua saya seperti mereka membahagiakan saya ketika saya masih kecil, jika saya di berikan waktu lebih lama lagi, mungkin saya akan berusaha untuk membahagiakan mereka. tetapi takdir berkata lain.

    satu kata yang ingin saya ucapkan yaitu maaf yang sebesar-besarnya kepada orng tua saya.





*cerita ini tidak terjadi sebenarnya.
mungkin kesimpulan yang dapat di ambil adalah:
- lakukan lah sesuatu selagi kalian masih bisa melakukannya.
- penyesalan selalu terjadi di akhir
- manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya.

* mungkin para pembaca bisa menarik kesimpulan lain dari cerita yang tidak begitu bagus untuk di baca ini.

Rabu, 07 Maret 2012

nivagin

Nipagin atau metil paraben termasuk salah satu dari kelompok paraben yang memiliki rumus kimia CH3(C6H4(OH)COO). Nipagin merupakan metil ester dari asam p-hydroxybenzoat

Metil paraben termasuk dalam Bahan Tambahan Pangan (BTP) khususnya anti jamur yang digunakan secara luas sebagai pengawet untuk makanan, obat-obatan dan kosmetika. Senyawa ini sering ditemukan pada pembiusan lokal, bertindak sebagai agen bakteriostatik dan pengawet.

Nipagin atau metil paraben umumnya digunakan sebagai agen anti-jamur dalam medium makanan Drosophila. Penggunaan metil dikenal untuk memperlambat laju pertumbuhan Drosophila pada stadium larva dan pupa.

Metil paraben diproduksi secara alami dan ditemukan di beberapa buah-buahan, khususnya blueberry, bersama dengan paraben lain. Tidak ada bukti bahwa metil atau propilparaben berbahaya pada konsentrasi yang biasanya digunakan dalam perawatan tubuh atau kosmetik. Secara umum metil dan propilparaben dianggap aman sebagai pengawet anti bakteri pada makanan dan kosmetik. Nipagin dimetabolisme oleh bakteri tanah sehingga benar-benar rusak.

Metil paraben siap diserap dari saluran pencernaan atau melalui kulit. Hal ini terhidrolisis menjadi asam p-hidroksibenzoat dan cepat dikeluarkan tanpa akumulasi dalam tubuh. Penelitian tentang toksisitas akut menunjukkan bahwa metil adalah praktis tidak beracun baik secara oral maupun parenteral. Dalam populasi dengan kulit normal, reaksi metil paraben praktis non-iritasi dan non-sensitif, walaupun reaksi alergi terhadap paraben telah dilaporkan.

Asam benzoat

Asam benzoat
Gambar
Gambar
Identifikasi
Nomor CAS [65-85-0]
PubChem 243
Nomor EINECS 200-618-2
ChEBI 30746
Nomor RTECS DG0875000
SMILES c1ccccc1C(=O)O
InChI 1/C7H6O2/c8-7(9)6-4-2-1-3-5-6/h1-5H,(H,8,9)/f/h8H
Sifat
Rumus molekul C6H5COOH
Massa molar 122,12 g/mol
Penampilan Padatan kristal tak berwarna
Densitas 1,32 g/cm3, padat
Titik lebur 122,4 °C (395 K)
Titik didih 249 °C (522 K)
Kelarutan dalam air Terlarutkan (air panas)
3,4 g/l (25 °C)
Kelarutan dalam THF, etanol, metanol THF 3,37 M, etanol 2,52 M, metanol 2,82 M [1]
Keasaman (pKa) 4,21
Struktur
Struktur kristal Monoklinik
Bentuk molekul planar
Momen dipol 1,72 D dalam Dioksana
Bahaya
MSDS ScienceLab.com
Indeks EU not listed
Bahaya utama Menyebabkan iritasi
NFPA 704
NFPA 704.svg
1
2
0
 
Titik nyala 121 °C (394 K)
Senyawa terkait
Asam karboksilat terkait asam fenilasetat,
asam hipurat,
asam salisilat
Senyawa terkait benzena,
benzaldehida,
benzil alkohol,
benzilamina,
benzil benzoat,
benzoil klorida,
asam 3-nitrobenzoat,
asam 3,5-dinitrobenzoat
Kecuali dinyatakan sebaliknya, data di atas berlaku
pada temperatur dan tekanan standar (25°C, 100 kPa)
Sangkalan dan referensi

Asam benzoat, C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah padatan kristal berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. Nama asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan), yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia lainnya.


Asam benzoat pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Distilasi kering getah kemenyan pertama kali dideskripsikan oleh Nostradamus (1556), dan selanjutnya oleh Alexius Pedemontanus (1560) dan Blaise de Vigenère (1596).[2]
Justus von Liebig dan Friedrich Wöhler berhasil menentukan struktur asam benzoat pada tahun 1832.[3] Mereka juga meneliti bagaimana asam hipurat berhubungan dengan asam benzoat.
Pada tahun 1875, Salkowski menemukan bahwa asam benzoat memiliki aktivitas anti jamur.[4





Pembuatan secara industri

Asam benzoat diproduksi secara komersial dengan oksidasi parsial toluena dengan oksigen. Proses ini dikatalisis oleh kobalt ataupun mangan naftenat. Proses ini menggunakan bahan-bahan baku yang murah, menghasilkan rendemen yang tinggi, dan dianggap sebagai ramah lingkungan.
Oksidasi toluena

[sunting] Sintesis laboratorium

Asam benzoat sangatlah murah dan tersedia secara meluas, sehingga sintesis laboratorium asam benzoat umumnya hanya dipraktekkan untuk tujuan pedagogi. Ia umumnya diajarkan kepada mahasiswa universitas.
Untuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik dalam air panas namun buruk dalam air dingin. Penghindaran penggunaan pelarut organik untuk rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. Pelarut lainnya yang memungkinkan meliputi asam asetat, benzena, eter petrolium, dan campuran etanol dan air.[5]

[sunting] Dengan hidrolisis

Sama seperti nitril ataupun amida lainnya, benzonitril dan benzoamida dapat dihidrolisis menjadi asam benzoat ataupun basa konjugatnya dalam keadaan asam maupun basa.

[sunting] Dari benzaldehida

Disproporsionasi benzaldehida yang diinduksi oleh basa dalam reaksi Cannizzaro akan menghasilkan sejumlah asam benzoat dan benzil alkohol dalam jumlah yang sama banyak. Benzil alkohol kemudian dapat dipisahkan dari asam benzoat dengan distilasi.
Benzaldehyde Cannizzaro reaction.png

[sunting] Dari bromobenzena

Bromobenzena dapat diubah menjadi asam benzoat dengan "karbonasi" zat anatara fenilmagensium bromida:[6]
C6H5MgBr + CO2 → C6H5CO2MgBr
C6H5CO2MgBr + HCl → C6H5CO2H + MgBrCl

[sunting] Dari benzil alkohol

Benzil alkohol dapat direfluks dengan kalium permanganat ataupun oksidator lainnya dalam air. Campuran ini kemudian disaring dalam keadaan panas untuk memisahkan mangan dioksida, dan kemudian didinginkan untuk mendapatkan asam benzoat.

[sunting] Pembuatan secara historis

Proses industri pertama melibatkan reaksi antara benzotriklorida (triklorometil benzena) dengan kalsium hidroksida dalam air, menggunakan besi sebagai katalis. Kalsium benzoat yang dihasilkan kemudian diubah menjadi asam benzoat dengan menggunakan asam klorida. Produk proses ini mengandung turunan asam benzoat yang terklorinasi dalam jumlah yang signifikan. Oleh karena itu, asam benzoat yang digunakan untuk konsumsi manusia didapatkan dari distilasi getah kemenyan. Pada zaman sekarang, asam benzoat yang digunakan untuk konsumsi diproduksi secara sintetik.[7]